The Real Me

Nur laila Mahmudah

Kamis, 19 April 2012


HAKIKAT KARYA ILMIAH

            Berdasarkan pada sifat fakta yang disajikan dan cara penulisannya, karangan ilmu pengetahuan dibagi menjadi dua macam, yaitu karangan ilmiah dan karangan nonilmiah.  Karya ilmiah menyajikan fakta umum, fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya dan ditulis dengan cara penulisan yang standar, sedangakan karya nonilmiah menyajikan fakta pribadi fakta yang ada pada diri seseorang atau yang ada dalam batin seseorang yang bersifat subjektif dan ditulis dengan cara penulisan yang (mungkin) tidak standar. Dalam perkembangannya terdapat karangan yang bersifat fakta dan dapat dibuktikan kebenarannya, namun tidak ditulis. Karangan yang isinya ilmiah tetapi cara penulisannya tidak baku dikenal sebagai karya ilmiah populer.
            Fakta yang disajikan dalam karya ilmiah adalah fakta umum, yaitu fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah oleh siapa saja dengan prosedur yang konsisten serta dapat dijadikan dasar penyusunan simpulan. Selain harus berdasarkan fakta umum, karangan ilmiah juga harus mengikuti kaidah, prosedur dan metodologi penulisan yang baik dan benar. Prosedur penulisan karya ilmiah bersifat sistematis, yaitu mengikuti langkah-langkah atau tata aturan yang telah ditentukan. Karangan yang hanya menyajikan fakta umum tanpa menggunakan prosedur penyajian yang baik dan benar tidak digongkan dalam karya ilmiah. Selain itu, karya ilmiah juga harus menggunakan bahasa ragam ilmiah, yaitu ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Ragam inilah yang disebut dengan ragam baku. Ragam ini ditandai dengan ketentuan-ketentuan baku, seperti ejaan, pilihan kata, penggunaan kalimat efektif, dan aturan pengembangan paragraf. Dalam bahasa Indonesia kebakuan bahasa diukur dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).  Dengan kata lain, karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenaranya, disajikan menurut metodologi penulisan yang baik dan benar, serta menggunakan bahasa ragam ilmiah.
            Menurut John P. Riebel, karangan dibagi menjadi dua jenis, yaitu imaginative writing dan factual writing. Imaginative writing merupakan perwujudan dunia subjektif penulisnya dan dimaksudkan untuk membangkitkan suatu perasaan tertentu atau menggerakkan hati pembaca. Factual writing merupakan rekaman fakta objektif diluar pengarang dan bermaksud menyampaikan informasi kepada pembaca. Factual writing dibagi menjadi dua, yaitu scientific writing (karya ilmu pengetahuan) dan informative writing (karya jurnalistik). Yang tergolong dalam scientific writing diantaranya, buku, laporan penelitian, makalah, dan artikel ilmiah. Sedangkan yang tergolong informative writing diantaranya adalah berita, kisah perjalanan, riwayat hidup, dan laporan peristiwa. Dalam scientific writing, terdapat dua komponen dalam karya illmiah, yaitu menyangkut masalah substansi karya ilmiah dan menyangkut masalah teknik penulisannya. Wujud  masalah yang menyangkut substansi karya ilmiah adalah teori yang digunakan, metode, dan pembahasannya. Sedangkan komponen tata tulis antara lain menyangkut bahasa yang digunakan, penulisan sistematika, penulisan kutipan, penulisa daftar pustaka, penulisan lampiran, dan penulisan tabel atau skema. Karya ilmiah dan karya informatif memiliki persamaan dan perbedaan, persamaannya yaitu sama-sama merupakan fakta umum, sedangkan perbedaannya yaitu fakta dalam karya ilmiah merupakan fakta keilmuan dan disampaikan dengan metode penulisan baku, sedangkan karya informatif merupakan fakta peristiwa dan disampaikan dengan metode yang tidak selalu baku.
            Dalam perkembangan selanjutnya, muncul jenis karangan baru yang dikenal dengan karya ilmiah populer. Karya tersebut sama dengan karya ilmiah, namun teknik penulisannya sama dengan karya informatif atau karya imajinatif.
            Secara umum karya ilmiah dapat dibedakan dengan karya nonilmiah dengan cirri-ciri berikut ini :
1.      Menyajikan fakta objektif secara sistematis
2.      Penulisnya cermat, tepat, benar, serta tulus
3.      Tidak megejar keuntungan pribadi
4.      Karangan ilmiah bersifat sistematis, dilaksanakan secara konseptual dan procedural
5.      Tidak bersifat emotif
6.      Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung kecuali dalam hipotesis kerja
7.      Ditulis secara tulus dan hanya memuat hanya kebenaran
8.      Tidak bersifat argumentatif dan persuasif, dan tidak melebih-lebihkan sesuatu.
Dilihat dari substansi isinya, cirri karya ilmiah adalah sebagai berikut :
1.      Berisi fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya
2.      Didukung oleh teori yang ada
3.      Tidak bersifat emosional
Adapun dilihat dari sisi teknik penulisannya, ciri karya ilmiah adalah :
1.      Menggunakan ragam bahas Indonesia ilmiah,yaitu ragam baku menggunakan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan),Pedoman Umum Tata Bentukan Istilah, Pedoman Pengindonesiaan Istilah asing, Tata Bahasa baku, dan KBBI.
2.      Mengikuti sistematika yang sudah ditentukan, yaitu bagian pengenalan, isi, dan penutup.
3.      Bersifat proporsional, artinya besaran bagi orang yang satu dengan yang lain harus sesuai dengan ketentuan.
4.      Memiliki acuan yang yang jelas, yaitu dituliskan dalam bentuk kutipan dan daftar pustaka.
5.      Bersifat konsisten, sistematika dalam karya ilmiah ada beberapa macam dan harus memilih salah satu gaya dan tidak diperbolehkan berpindah ke gaya yang lain dalam satu karya.
NUR LAILA MAHMUDAH
4311411041
FMIPA/KIMIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar